-->

Peluang bisnis ekspor budidaya ikan hias rumahan dengan modal kecil dan program minapolitan

Keanekaragaman hayati bidang perikanan di Indonesia terbilang sangat banyak dan bervariasi. Salah satu keanekaragaman yang patut diperhitungkan sebagai peluang bisnis adalah ikan hias, baik ikan hias air laut maupun ikan hias air tawar. 

Sebagai informasi, ikan hias air laut di Indonesia sekitar 659 spesies banyaknya, dari sekian banyaknya spesies baru 480 spesies yang sudah teridentifikasi dan baru sekitar 200 spesies yang diperdagangkan. Jadi masih banyak peluang bisnis di bidang ini.

Jenis-jenis ikan hias air laut yang memiliki harga jual mahal antara lain clown fish (Amphiprion ocellaris) dan banggai cardinal fish (Pterapogon kaudemi). Pangsa pasar ikan hias air laut Indonesia terhadap dunia Internasional sebesar 20%, dimana 95% merupakan hasil tangkapan dan baru 5% merupakan hasil budidaya masyarakat (Purnomo, 2008).


Sedangkan untuk ikah hias air tawar, banyaknya spesies ikan hias air tawar di Indonesia sekitar 400 spesies dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di seluruh dunia. Jadi sekitar 36% ikan hias air tawar terdapat di Indonesia. Luar biasa kan. Maka ikan hias air tawar pun juga bisa menjadi peluang bisnis yang tidak bisa dianggap enteng.

Jenis ikan hias air tawar dari Indonesia yang menjadi idola antara lain arwana (Schleropages formosus) terutama super red dan red banjar, botia (Chromobotia macracanthus), serta cupang (Beta splendens).

Peluang bisnis ekspor budidaya ikan hias rumahan dengan modal kecil dan program minapolitan


Prospek dan Peluang Pengembangan Ikan Hias


Budidaya ikan hias bisa dibilang punya beberapa keunggulan diantaranya :
  • Mudah sebab hanya dengan modal kecil sudah bisa membangun bisnis ini,
  • Selain itu, budidaya ikan hias bisa dilakukan di rumah saja
  • Sedangkan pasarannya tidak pernah jenuh,
  • Pengembangan strain baru dapat dilakukan secara individu, 
  • Bisa menjadi industri kecil dengan pemberdayaan masyarakat, dan
  • Tentunya bisa diekspor juga.

Selain memiliki keunggulan di atas, budidaya ikan hias juga memiliki berbagai masalah, seperti :
  • Penyediaan indukan yang sulit,
  • Bibit yang kurang unggul,
  • Proses pembenihan yang sering kali gagal,
  • Setelah dibudidaya dengan baik biasanya terkendala promosi dan distribusi yang kurang tersalurkan.
Sebagai informasi, di dunia Internasional jumlah ikah hias yang diperdagangkan sebanyak 1.600 jenis ikan, dimana 750 jenis di antaranya adalah ikan air tawar. Dalam perdagangan ikan hias global, Indonesia baru memiliki pangsa pasar sebesar 9,5%. Sedangkan tetangga kita, Singapura telah mencapai pangsa pasar sebesar 22,8%. Nah, ternyata pangsa pasar Singapura tersebut, sebesar 90% disuplai dari Indonesia (Anonim, 2010). Tuh kan, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang sangat besar terhadap budidaya Ikan hias ini.

Indonesia mempunyai potensi ikan hias yang sangat banyak yaitu sekitar 1,5 milyar ekor. Biasanya negara tujuan ekspor baik ikan hias air tawar maupun ikah hias air laut dari Indonesia ke negara Singapura, Cina, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Amerika, Timur Tengah dan Uni Eropa.

Baca juga : Wadah pemeliharaan budidaya ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut rumahan

Program Minapolitan Ikan Hias


Program minapolitan adalah program yang secara fungsional bertumpu pada kegiatan sektor perikanan dengan basis pengembangan komoditas unggulan baik pada kegiatan budidaya laut, air payau maupun air tawar (Bakrie, 2010).

Tujuan program minapolitan untuk mempercepat pengembangan wilayah dengan kegiatan pertanian, terutama perikanan. Persyaratan suatu kawasan dapat dijadikan kawasan minapolitan antara lain (Anonim, 2009) :
  • Memiliki sumberdaya lahan/ perairan yang sesuai untuk pengembangan komoditas perikanan
  • Memiliki berbagai sarana dan prasarana minabisnis yang memadai
  • Memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai seperti transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih, dll
  • Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan sosial/ masyarakat yang memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi, perpustakaan, swalayan, dl.
  • Kelestarian lingkungan hidup, baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan desa terjamin.

Menurut Lusiastuti (2008), saat ini telah bertambah sekitar 10 jenis ikan hias air tawar yang dapat dibudidayakan, selain jenis-jenis yang sudah lama berkembang di masyarakat yaitu neon tetra, rednose, blue eyes, mancase, black panthom, red panthom, rosy, silver dollar, guppy dan black gost.

Baca juga : Air aquarium jernih tapi kuning? Sebenarnya ini yang lebih penting pada ikan hias air tawar maupun air laut anda


Sumber : Eni Kusrini. Budidaya Ikan Hias sebagai Pendukung Pengembangan Nasional Perikanan di Indonesia. Balai Riset Budidaya Ikan Hias. Depok.

Acuan :
Anonim. 2009. Pengembangan Kawasan Minapolitan. Pedoman Umum. Direktorat Prasarana dan Sarana Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, 33 hlm.

Bakrie, Z. 2010. Minapolitan untuk Pengembangan Sektor Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Luwu Timur, 3 hlm.

Lusiastuti, A. M., Aryati, Y., Supriyadi, H., & Praseno, O. 2008. Analisis Kebijakan Pengembangan Budidaya Ikan Hias dan Ikan Konsumsi di Kabupaten Bogor. Buku Analisis Kebijakan, Pusat Riset Perikanan Budidaya, hlm 71-80.

Purnomo, S. H. 2008. DKP dan LIPI Kembangkan Ikan Hias. Data Statistik dan Informasi 2008.

IKAN LELE

MAKANAN IKAN LELE

LihatTutupKomentar